Monday, November 30, 2009

Textbook: The Guide of Life.

hellow, all..
saya kembali lagi setelah 2 bulan menghilang dari peredaran. let's see, apa yang bisa saya tulis sekarang. here we go.


saya baru menyadari (ato inget) akan satu hal, bahwa selama kita hidup, kita akan selalu belajar dan belajar. begitu juga dengan saya. setiap saya menjalin hubungan dengan orang lain, saya pasti belajar sesuatu, walau terkadang saya nggak menyadari apa yang saya pelajari. tapi sekarang, saya sadar kalo saya belajar beberapa hal.

1. singa yang mau menggigit, nggak bisa dilawan dengan gigitan. hasilnya akan gigit-gigitan. nggak akan berhenti sebelum ada yang mati.
kemarin, saya mengalami sesuatu. saya marah, ingin meledak. saya nggak terima akan perlakuan seseorang terhadap saya. karena saya orang yang cukup responsif, perasaan pertama yang saya rasakan adalah marah, ingin meledak, tidak terima. tapi beberapa menit kemudian saya tersadar. orang yang saya hadapi ini adalah orang yang meledak-ledak. kalau saya nggak peduli akan hal itu, dan tetap meledak, nggak bisa menyelesaikan masalah apapun. malah akan memperburuk keadaan. saya kemudian menarik nafas panjang beberapa kali, dan berkata kepada diri saya sendiri, 'sabar, fa. berpikir.' thanks God, hati saya mundur, dan membiarkan otak saya maju dan menangani hal itu.

2. teori medan magnet : kutub yang sama tolak menolak, kutub yang berlainan tarik menarik.
masih berhubungan dengan poin nomer 1. kemarahan yang dilawan dengan kemarahan, akan memperburuk keadaan. atau dalam bahasa magnet nya, 'tolak-menolak'. emosi negatif, nggak bisa dilawan dengan emosi negatif. itu akan membuat hati manusia semakin menjauh. emosi negatif hanya bisa dihadapi dengan emosi positif. supaya efek negatifnya bisa berkurang. satu-satunya cara mengubah emosi negatif menjadi emosi positif adalah dengan diam sejenak, tarik nafas, dan berpikir. jangan biarkan hati kita mengontrol emosi, biarkan otak yang bekerja.

3. mengalah bukan berarti kalah. mengalah bisa jadi menang.
dalam menghadapi sebuah hubungan, nggak ada istilah menang dan kalah. ini sebuah proses. tetapi mungkin pada prakteknya, jika kita ada dalam sebuah kondisi yang mengharuskan kita 'membela' kepentingan kita, mengalah mungkin salah satu opsi yang bisa kita gunakan. sifat dasar manusia adalah menyelamatkan diri ketika keadaan mengancam dirinya. sangat manusiawi. hewan pun juga melakukan hal yang sama. tapi bagi kita manusia, ternyata bertahan dari keadaan yang mengancam tidak selalu harus dilakukan dengan cara menyerang ancaman tersebut. ternyata ada cara lain yang lebih 'beradab' daripada melakukan serangan. cara itu adalah mengalah. saya akui, mengalah adalah salah satu hal tersulit untuk saya. mungkin karena dari kecil saya dididik dengan kata-kata, 'kemenangan itu hebat. harus berjuang agar bisa menang. nomer satu adalah kebanggaan'. tetapi sekarang saya belajar, bahwa ada hal-hal yang nggak bisa dilawan dengan serangan. saya belajar mengalah, menahan pendapat saya, mengontrol hati saya, berusaha mengikuti apa yang diinginkan sang ancaman. dan ternyata hasil akhirnya sesuai dengan apa yang saya inginkan. ancaman itu perlahan-lahan menghilang. and i feel win somehow.

4. kejujuran harganya sangat mahal.
saya orang yang sulit untuk berbohong. apalagi dalam sebuah hubungan (baca: pacaran). buat saya, kejujuran merupakan salah satu dari poin terpenting di sebuah hubungan. karenanya saya cenderung selalu jujur pada pasangan saya. tentang apapun. tetapi ternyata lagi-lagi saya belajar tentang sesuatu yang baru. kejujuran saya dapat disalah artikan oleh pasangan saya. dan untuk kasus ini, malah menjadi bumerang untuk saya. saya hanya ingin jujur, dan saya harus membayar mahal. saya harus membayar dengan airmata berhari-hari. jujur, saya jadi agak trauma untuk jujur pada hal-hal tertentu. tapi, ternyata prinsip saya untuk selalu jujur masih sangat kuat tertanam pada diri saya. sehingga saya memutuskan, untuk tetap selalu jujur dalam menghadapi hubungan yang sedang saya jalankan. semoga saya tidak perlu membayar mahal untuk kedua kalinya untuk kejujuran yang saya berikan.

5. kepercayaan itu penting.
saya baru merasakan, bahwa tidak dipercaya itu menyakitkan. dan jika dalam sebuah hubungan tidak ada rasa saling percaya, maka selesailah hubungan itu.

6. ternyata saya seperti air. mungkin ada hubungannya dengan zodiak saya yang adalah Aquarius (air). =D
dalam kondisi optimal, saya bisa fleksibel dan menyesuaikan diri dengan orang lain dengan baik. tapi jika dihadapkan dengan kekerasan, saya bisa membeku. keras, dingin, dan mudah pecah. pelajaran ini saya dapatkan ketika saya sedang dihadapkan pada sebuah masalah. partner saya marah besar kepada saya, dan dia memperlakukan saya dengan sangat 'keras'. saya telah berusaha mati-matian meminta maaf, melepas gengsi (yang pada dasarnya memang sudah sangat tinggi) dan ego saya untuk memohon maaf. tetapi yang saya dapatkan adalah amarah yang begitu besar dan meledak-ledak. pada titik itu saya langsung membeku, mengeras, dan menjadi sangat dingin. batas toleransi saya sudah habis. saya nggak kuat lagi menahan 'kekerasan' yang saya dapatkan. ternyata output nya sangat nggak disangka-sangka. saya menjadi keras, diam, dingin, dan siap untuk pecah jika 'dihantam' lagi. saat itu, saya sangat takut pada diri saya sendiri. saya belum pernah menjadi seperti itu. untungnya, hal itu tidak berlangsung lama. partner saya mulai mereda, dan pada akhirnya saya si 'es batu' bisa mencair kembali. walaupun butuh waktu yang agak lama.

7. best friends are everything.
yang terakhir, tetapi paling penting. saya sungguh merasa sangat diberkati dengan kehadiran sahabat-sahabat terbaik di hidup saya. dan saya selalu diingatkan dengan manisnya oleh Tuhan bahwa saya punya mereka, ketika saya sedang merasa down, sedih, mau meledak, butuh pegangan, dan butuh 'tempat sampah'. saya tak henti-hentinya bersyukur. mereka, sahabat-sahabat saya itu, selalu ada kapanpun saya membutuhkan mereka. dengan caranya masing-masing, mereka selalu bisa membuat saya tenang, damai, dan yang paling penting, MERASA DICINTAI. saya rasa, saya tidak perlu menyebutkan siapa-siapa saja sahabat berharga saya. they just know. i love them for sure, more than any lover in the world. hidup saya nggak berarti apa-apa tanpa mereka. semoga persahabatan yang telah ada sampai sekarang ini, akan berlangsung selamanya.



nah, sepertinya saya telah belajar banyak dalam waktu yang singkat. saya nggak pernah bermaksud untuk menguliahi atau menggurui siapapun yang membaca tulisan saya ini. saya hanya ingin berbagi apa yang saya dapatkan. karena pelajaran-pelajaran yang saya dapat di atas, nggak pernah saya dapatkan dari pendidikan formal di sekolah, ataupun di kampus. saya merasa bersyukur karena saya bisa belajar banyak hal dari kehidupan. setiap hubungan yang pernah saya jalani, memberikan pelajaran-pelajaran baru bagi saya. karenanya tidak ada satupun hubungan yang saya sesali, ataupun ingin saya buang dari ingatan saya. semuanya memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri yang bisa membuat saya menjadi seorang eFa yang lebih baik lagi.




special thanks to my bestest bestfriends, you know who you are; and thanks to my lover and ex-lovers, you are my textbook, the guide of life.




'Fa.